This nice Blogger theme is compatible with various major web browsers. You can put a little personal info or a welcome message of your blog here. Go to "Edit HTML" tab to change this text.
RSS

Senin, 24 November 2008

Atas Nama Rakyat-Kah

Moralitas yang tecabik cabik. Mungkin kata itu yang dapa di tunjukan kepada sekian mahasiswa yang dengan pongahnya menutup jalan lalu meneriakkan ucapan pembelaan atas nama rakyat. Dengam mentamengkan nama rakyat sebagai pembenaran akan aksi yng dilakukannya, sadar atau tidk sadar mereka justru menyusahkan rakyat itu sendiri.

Alih-alih menolong rakyat dengan meneriakkan kesengsaran mereka, mahasiswa justru telah salah dalam melaksanakan aksi. Sebagai mahasiswa yang menggunakn akal nya untuk berfikir, sebenarnya dimana letak pembenaran bahwa di jalan adalah tempat yang tepat untuk melakukan aksi demonstrasi. Bukankah jalan itu justru digunakan oleh masyrakat yang mereka bela.

Parahnya, justru dengan penutupan jalan itu sendiri, maka masyarakatlah yang akan terkena batunya. Perjalanan yang seharusnya mereka tempuh untuk dengn waktu sekitar 30 manit, bisa saja berubah menjadi 1,5 jam. Dengan kata lain, mereka menghabiskan waktu sekitar 1 jam untuk ikut merasakan panas teriknya matahari, ditambah dengan suara mahasiswa yang terdengar tidak jelas karena keluar dari mikrofon kecil yang kemampuan suaranya sangat terbatas.

Perlakuan mahasiswa semakin tidak masuk akal dan terkesan sangat arogan. Terkadang, justru hanya ada sekitar 4-5 orang saja yang kemudian mwnutup jalan yang akan dipakai oleh ribuan orang lainnya. Sungguh sebuah perbandingan yang sangat jauh. 5 orang menyusahkan 1000 an orang. How could it be???

Yang menghawatirkn natinya adalah hilanggnya kepercayaan masyarakat kepada mahasiswa. Bagaimanapun juga, masyarkt adalah manusia biasa. Meskipun kesabaran itu tidk terbatas. Namun manusia tetaplah mamnusia yang memiliki batasan dalam kesehariannya. Mereka yang tidak terima lagi dengan perlakuan mahasiswa yang menutup jalan akan bergerak sendiri dan memaksa mahsiswa untuk tidak melakukan hal itu lagi.

Kalo hal ini terjadi, maka akan ada kesenjangan antara mahasiswa dengan masyarakat. Mahasiswa tidak lagi dipercaya oleh masyarakat sebgai agent of change yang akan mengawal berjalannya pemerintahan. Lunturnya kepercayaan ini tentu saja merupakan langkah mundur atas prestatsi mahaiswa. Dan penyebabnya adalah mahasiswa itu sendiri.
Harus diakui bahwa tidak semua mahasiswa yang melakukan hal-hal tersebut di atas. Tapi ingat, masyarakat terkesan untk mengeneralisasi semuanya. Merek tidak mau tau apa itu mahsiswa tipe ini atau itu mahasiwa tipe itu. Bagi mereka, jika ada mahasiswa yang terbukti melkaukannnya, berarapapun orangnnya mereka tetap mahasiswa.

Untuk itu, kesadarn rekan-rekan mahsiswa dalam memyampaikan apirasinya sangat ditekankan. Sesuatu yang dilakukan baik-baik akan menhagsilkan hal yang baik. Namun sesuatu yang dilakukan dengan tidak baik, pastilah menghasilkan Sesutu yang tidak baik pula.

0 komentar: